Integrated Modular Avionics

Penggunaan perangkat Elektronik pada sistim AVIONIK PESAWAT. Sejalan perkembangan elektronik telah memicu serta membuat sistem dari setiap kompleksitas, Saat ini LRU tidak sesuai dengan keperluan dari SISTIM MODERN.



Setiap sistem terpasang setidaknya satu LRU. LRU - Sistem Komputer Khusus yg memerlukan Sistem Operasi tertentu serta perangkat lunak terkait dengan Fungsi serta Tugas nya. Sejalan peningkatan jumlah sistem serta meningkatkan fungsi mereka meninjau kembali konsep LRU.

Avionik Modular Terpadu  (IMA) - Sistem avionik arsitektur mendasar gres menurut pada integrasi yg sangat ketat dari aneka macam blok sistem serta fungsi untuk menggatikan sistim LRU.

Diyakini bahwa konsep IMA berasal dengan desain avionik dari pesawat tempur generasi keempat. Yang telah dipakai di pesawat tempur menyerupai F-22 serta F-35, atau Dassault Rafale semenjak awal 90-an. Upaya Standarisasi yg sesertag berlangsung ketika ini. (-ASAAC / STANAG 4626-), tetapi tidak ada dokumen simpulan yg dikeluarkan kemudian.

Penggunaan Modul Avionik gres (-LRM-Line Replacement Module-), dengan dimensi lebih kecil ketimbang dengan LRU. Modul Avionik ditempatkan pada Rak khusus untuk LRM (-Integrated Rack- IR) yg saling berdekatan satu sama lain.

Setiap petempatan LRM, disokong dengan Koneksi Mekanik serta Listrik standar IR, Memungkinkan vendor untuk membuat sistem gampang saling dipertukarkan.

IR - Rak Universal untuk LRM, sanggup dipasang ukuran LRM Selain itu, tidak ada keperluan untuk penempatan di setiap blok dari Power Supply, alasannya ialah semua perangkat Mikroprosesor Modern yg memerlukan pasokan tegangan yg seragam.






KONSEP IMA (-Integrated Modular Avionics-)

IMA Modularitas menyederhanakan Proses Pengembangan Perangkat Lunak AVIONIK.

  •  Struktur Jaringan Modul terinegrasi, wajib untuk memakai API (-Application Programming Interface-) umum untuk mengakses Perangkat Keras serta Sumber Daya Jaringan, sehingga mempermudah mengintegrasi Hardware serta Software.

  •  Memungkinkan para pengembang aplikasi untuk fokus pada lapisan APLIKASI, mengurangi risiko kesalahan dalam lapisan software-tingkat yg lebih rendah.

  •  Sebagai modul sering membuatkan bab yg luas dari hardware serta arsitektur perangkat lunak tingkat rendah, pemeliharaan modul lebih gampang daripada dengan arsitektur tertentu sebelumnya.


  •  Aplikasi sanggup mengkonfigurasi ulang pada modul casertagan jikalau modul utama yg mendukung mereka terdeteksi rusak selama operasi, meningkatkan ketersediaan keseluruhan Fungsi Avionik.

  •  Komunikasi antara modul sanggup memakai bus Komputer internal berkecepatan tinggi atau sanggup membuatkan jaringan eksternal, menyerupai ARINC-429 atau ARINC-664.

  •  Kompleksitas sistim berambah, yg  memerlukan desain gres serta verifikasi pendekatan semenjak aplikasi dengan tingkat kekritisan yg berbeda membuatkan HARDWARE serta SOFTWARE. 

  •  Sumber daya menyerupai CPU serta kegiatan jaringan , memori, input serta output. Partisi umumnya dipakai untuk membantu memisahkan aplikasi kekritisan adonan serta dengan demikian mempermudah proses verifikasi.
ARINC-650 serta ARINC-651 menyediakan standar tujuan hardware serta software umum dipakai dalam arsitektur IMA. Namun, bab dari API yg terlibat dalam jaringan IMA telah dibakukan, menyerupai :  ARINC-653 untuk Avionik Software partisi hambatan yg mendasari Sistem Operasi Real-Time (-RTOS-), serta API (-Application Programming Interface-) terkait.



Artikel Terkait