Konversi Analog Ke Digital

Pengubah Input ANALOG menso isyarat DIGITAL. ADC banyak dipakai sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital serta rangkaian pengukuran/pengujian.

Umumnya ADC dipakai sebagai mediator antara sensor yg kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti.
-  Sensor Suhu,
-  Cahaya,
-  Tekanan / Berat,
-  Aliran,
-  Dan lain sebagainya


SINYAL ANALOG 
Sinyal Kontinyu yg mempunyai aneka macam fitur (Variabel), Representasi dari beberapa waktu yg lain berbeda-beda kuantitas. ANALOG dengan WAKTU yg bervariasi.

Istilah Sinyal ANALOG mengacu pada Sinyal LISTRIK,
Namun, Mekanik, Pneumatik, Hidrolik, Ucapan manusia, serta Sistem lain pun sanggup dianggap Sinyal ANALOG. Sinyal AUDIO ANALOG, Tegangan sesaat dari sinyal bervariasi terus menerus dengan tekanan dari gelombang SUARA.

SINYAL DIGITAL
Kuantitas Fisik yg bergantian antara satu set DISKRIT bentuk gelombang. Sinyal DIGITAL sanggup dianggap sebagai urutan isyarat diwakili oleh menyerupai Kuantitas Fisik. Sinyal DIGITAL yg hadir di semua Elektronik Digital, terutama KOMPUTASI peralatan serta Transmisi Data.

Kuantitas Fisik mungkin Listrik atau Tegangan yg bervariasi, Intensitas, Fase atau Polarisasi meserta elektromagnetik optik atau lainnya, Tekanan Akustik, Magnetisasi dari Media Penyimpanan Magnetik, serta sebagainya.

[ Basic Knowledge of Data Converters.

ADC Memiliki 2 huruf prinsip, yaitu :
-  Kecepatan SAMPLING
-  RESOLUSI.

Kecepatan Sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam Sample Per Second (SPS).

Resolusi ADC memilih ketelitian nilai hasil konversi ADC. Contoh:

 –  ADC 8 bit akan mempunyai output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input sanggup dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai DISKRIT.

 –  ADC 12 bit mempunyai 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input sanggup dinyatakan dalam 4096 nilai DISKRIT.

Dari pola diatas ADC 12 bit akan memperlihatkan ketelitian nilai hasil konversi yg jauh makin manis daripada ADC 8 bit.


Prinsip Kerja ADC 
Mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yg merupakan rasio perbandingan sinyal input serta tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan tumpuan (Vref)  5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap tumpuan yaitu 60%.

Jadi, kalau memakai ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk DESIMAL) atau 10011001 (bentuk BINER).

ADC SIMULTAN
Biasa disebut FLASH CONVERTER atau PARALEL CONVERTER.


Input analog Vi yg akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan pada sisi + pada komparator tersebut, serta input pada sisi – tergantung pada ukuran bit converter.

Ketika Vi melebihi tegangan input – dari suatu komparator, maka output komparator yaitu high, sebaliknya akan memperlihatkan output low.

Rangkaian Dasar ADC Simultan.

Bila Vref diset pada nilai 5 Volt,
Maka dari gambar rangkaian ADC Simultan diatas didapatkan :
V(-) untuk C7 = Vref * (13/14) = 4,64
V(-) untuk C6 = Vref * (11/14) = 3,93
V(-) untuk C5 = Vref * (9/14) = 3,21
V(-) untuk C4 = Vref * (7/14) = 2,5
V(-) untuk C3 = Vref * (5/14) = 1,78
V(-) untuk C2 = Vref * (3/14) = 1,07
V(-) untuk C1 = Vref * (1/14) = 0,36

Sebagai contoh
Vin diberi sinyal analog 3 Volt,
Maka output dari C7=0, C6=0, C5=0, C4=1, C3=1, C2=1, C1=1,
Sehingga didapatkan output ADC yaitu 100 biner,

[ ADC Architecture
[ Analog to Digital Converters
[ DAC and ADC
[ Fundamental of Sampled Data System

Artikel Terkait