ASUS Indonesia mengklaim kalau pasar laptop di Indonesia terus meningkat. Bukan hanya laptop mainstream saja, namun beberapa model lain juga dikabarkan ikut mengalami peningkatan.
Head of Public Relation Asus Indonesia Muhammad Firman mengatakan, selama beberapa tahun ini pemilihan laptop masyarakat berubah. Jika dahulu laptop mainstream ada di angka Rp2 juta-an sampai Rp3 juta-an, sekarang mulai berubah.
“Kini masyarakat Indonesia lebih menentukan laptop mainstream di harga Rp5 juta-an, ada peningkatan sebesar 15 persen,” ujar Firman kepada Okezone di Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Peningkatan ini didorong beberapa faktor yang cukup penting, salah satunya yaitu peningkatan kebutuhan masyarakat.
“Kini masyarakat mempunyai demand laptop yang lebih powerfull,” jelasnya.
Selain itu, beliau memaparkan kalau pengguna laptop 2 in 1 di Indonesia pun juga ikut meningkat. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, salah satunya yaitu mengenai produk yang ditawarkan.
“Kini kita punya laptop 2 in 1 di kisaran harga Rp5 juta-an, Rp10 juta-an, dan juga yang premium,” lanjutnya.
Namun sayang, ketika ditanyakan mengenai kehadiran laptop bertenaga prosesor Qualcomm, Firman mengaku belum mengetahui detail apakah perangkat tersebut akan masuk ke Indonesia atau tidak. Dia mengatakan, masih banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
“Salah satunya yaitu demand masyarakat Indonesia. Kalau demandn-ya banyak, maka tidak menutup kemungkinan akan kita dapat bawa ke sini (laptop dengan prosesor Qualcomm,” pungkasnya.
references by okezone