Dialah Henrik Huseby, seorang pemilik toko reparasi gadget di Norwegia berjulukan PCKompaniet. Toko milik tuan Huseby ini mendapatkan reparasi segala gadget termasuk mendapatkan servis iphone. Tuan Huseby pada tahun 2017 pernah bermasalah dengan sebuah perusahaan besar yaitu Apple Inc., dia dikirimi sebuah surat “damai” yang berisikan usul penghentian reparasi layar iPhone di tokonya, dan mengiriminya sejumlah uang 27.700 kron sebagai tanda “uang damai”.
Apple menganggap bahwa Huseby telah melanggar merek dagang mereka dengan mengimpor sejumlah spare-part layar dan LCD Apple untuk produk iPhone 6 dan iPhone 6S yang berasal dari Hong-Kong.
Menanggapi hal tersebut, Huseby menolak usul “damai” dan menentukan untuk terus melanjutkan jasa reparasi iPhone 6 dan iPhone 6S.
Apple yang merasa permintaannya ditolak, karenanya mengambil jalur aturan dengan menggugat eksklusif Huseby. Singkat cerita, perkembangannya di meja hijau menghasilkan kemenangan aturan terhadap Huseby.
Pengadilan menyampaikan bahwa aturan Norwegia tidak melarang para warganya untuk mengimpor spare-part pihak ketiga yang berasal dari Asia, yang kompatibel terhadap perangkat yang ditujukan menyerupai iPhone 6 dan iPhone 6S ini. Syarat yang penting ialah dalam spare-part tersebut tidak mempunyai logo Apple.
Sumber: engadget.com
Pengacara Huseby, Par Harald Gjerstad bahkan menuding Apple mencoba untuk menerapkan bisnis monopoli dengan memanfaatkan aturan di Norwegia atas bisnis reparasi iPhone.
Spare-part resmi Apple hanya tersedia untuk toko-toko kawan Apple yang mempunyai lisensi dalam “Authorized Service Provider”. Toko yang mempunyai tanda tersebut perlu membayar fee kepada Apple. PCKompaniet dalam hal ini tidak mempunyai lisensi tersebut dan perlu untuk mengimpor spare-part tidak resmi.
Konsekuesi yang akan diterima oleh toko-toko tidak resmi ialah akan digugat eksklusif oleh Apple sebab memang Apple mempunyai hak cipta untuk produk-produk mereka bahkan spare-part-nya.