Standard Arinc-708 Databus

ARINC-708 Metode Transfer Data yg memakai Trafo digabungkan dengan Kode Sinyal Manchester, Seperti pada Protokol MIL-STD-1553. Bitstream secara berkelanjutan membutuhkan Re-Sinkronisasi anutan bit.


ARINC-708 Menggambarkan karakteristik Sistem Radar Cuaca Udara pada pesawat.

Standar ARINC sebenarnya menetapkan dua bus Independen:
  -  ARINC 429 (Kecepatan Rendah)
  -  ARINC 453 Databus dengan data rate 1 Juta bit per detik.
Kedua-duanya serta Karakteristik listrik dari MIL-STD-1553.

Weather Radar Systems terdiri :
  -  Antenna
  -  Transmit-Receive Unit (-TRU-)
  -  Control-Display Unit (-CDU-)
  -  Display


ARINC-708 Sistem dikontrol memakai ARINC 429. Pesan berasal dari Indikator serta terdiri dari tiga kata kontrol dengan label 270, 271 serta 273 (Tidak digunakan). Kata berisi Informasi (-Gain, Range, Tilt). Data disusun dalam Range-bit per nilai Sudut Scan. Setiap bit kisaran berisi nilai Warna untuk mengatakan Intensitas pada POSISI nya.


Receiver-Transmitter (-RT-) Menerima Instruksi serta mengkonfigurasi operasi untuk mencocokkan. Tampilan data yg dihasilkan ditransmisikan kembali ke Indikator melalui ARINC-453 DataBus, bersama dengan satu Set Duplikat Instruksi yg sebelumnya diterima dari Control Unit.

Dengan membandingkan pengaturan dari RT serta konfigurasi yg diterima.
  -  Jika cocok, Data akan ditenerima serta ditampilkan
  -  Jika tidak cocok, Terdapat kesalahan yg dihasilkan serta memberitahukan Pilot

ARINC-708 "TARGET" DataBus terdiri dari 1.600 bit. Bitstream secara berkelanjutan Re-Sinkronisasi untuk menampilkan keadaan yg sebenarnya.


Advanced Radio and Radar

[ DNX 708-453 Manual Communications Interface
[ M4K708 Test and Simulation Module User's Manual
[ Tech Time Helpful Tips for the Avionics Technician

Next Generation Light-Weight Cables

Pada tahun 2009, Industri penerbangan berkomitmen untuk peningkatan rata-rata efisiensi materi bakar dari 1,5% per tahun hingga tahun 2020.  Industri Wire & Cable® terus berbagi komponen Ringan-Beban,
  -   Kabel mempunyai Perisai yg makin bagus
  -   Kerugian yg lebih Rendah (Atenuasi)
  -   Peningkatan Dielektrik
Mengurangi berat baserta pesawat sambil meningkatkan efisiensi materi bakar & muatan.




Kabel pada pesawat secara luas untuk Sistem utama AVIONIK pada Pesawat Komersial, Korporasi serta Militer serta harus memenuhi atau melampaui persyaratan FAA & Organisasi Standarisasi disertakan laporan UJI pada setiap perakitan.

  -   Better Shielding
  -   Perisai Efektivitas
  -   Lower Loss (Attenuation)
  -   Ukuran serta Ringan
  -   Bend Radius
  -   Improved Dielectric
  -   Velocity
  -   Fleksibilitas
  -   Tahan Suhu tinggi
  -   Perlindungan EMI Superior.

Salah satu Contoh Product

  1.  Jaket Outer FEP
  2.  Perak berlapis Perisai tembaga
  3.  Aluminium /  Perisai Poliimida
  4.  Perak berlapis tembaga datar jalur Braid
  5.  ProdusenFE Dielektrik
  6.  Konduktor tembaga berlapis perak.






[ Coaxial Cables and Triaxial Cables

Source :  Avionic Magazine





Standard Can Databus

Controller Area Network (-CAN-) Bus dikembangkan oleh BOSCH. Sebagai Standar Serial Bus, Multi-Master, sistem siaran pesan yg memilih tingkat sinyal maksimum 1 Megabit per detik (bps) untuk menghubungkan Unit Kontrol Elektronik (ECU).

Pesawat yg ketika ini memakai CAN Bus pada sistim avionic nya Embraer-170.
Begitu Pula Airbus A380 Super Jumbo untuk membuka pintu.


CAN DataBus tidak mengirim blok besar Point-to-Point data dari Node A ke Node B di bawah pengawasan nya.  Pesan yg disiarkan terdiri dari ID (Identifier) yg merupakan Prioritas pesan, Setiap node sanggup mendapatkan pesan serta mengirim pesan.


CAN DataBus Standar Bus Komunikasi Serial pada Organisasi Standardisasi Internasional (ISO) dikembangkan untuk Industri Otomotif menggantikan memanfaatan kabel kompleks dengan Bus dua kawat. Spesifikasi nya untuk kekebalan tinggi terhadap gangguan listrik serta kemampuan untuk Self-Diagnosa serta perbaikan.





































CAN Protokol, ISO-11898: 2003, Menjelaskan bagaimana Informasi melewati antara perangkat pada jaringan serta sesuai dengan model Open System Interconnection (OSI) yg didefinisikan dalam hal lapisan. Komunikasi yg bekerjsama antara perangkat yg terhubung dengan MediaFisik didefinisikan oleh lapisan fisik model.


Informasi CAN Bus ditransmisikan memakai TWISTED PAIR yg menghubungkan semua MODUL sistem. Dengan konektor DB9. Network Topologi memakai Multi-Master dengan berkecepatan transmisi 125 to 1000 Kbps.  Signaling Differential yg di terapkan pada Voltage Levels 0-5V Signals serta komunikasi Half Duplex

STANDARD CAN BUS

Protokol komunikasi CAN merupakan Carrier-Sense, Protokol Multiple Akses dengan Deteksi Tabrakan serta Arbitrase pada Prioritas Pesan (CSMA/CD+AMP).
CSMA – Setiap NODE di bus harus menunggu periode yg ditetapkan
dari masa tidak aktif sebelum mengirim pesan.
CD +AMP – Berarti bahwa ukiran yg diselesaikan melalui Arbitrase bit-wise,
menurut prioritas yg telah diprogram dari setiap pesan di bisertag Identifier dari pesan.

CAN DataBus Terminologi - CAN DataBus perangkat mengirim DATA (ID Arbitrase, Data byte Dll) ke seluruh jaringan dalam paket yg disebut FRAME. Frame pun disebut sebagai PESAN.


STANDARD CAN-Bus FRAME

  •  SOF (Start-Of-Frame) – Menunjukkan awal pesan dengan lebih banyak didominasi (Logika 0) bit.
  •  Arbitrase ID – Mengidentifikasi Pesan serta memperlihatkan Prioritas Pesan.
     Frame tiba dalam dua format -
         Standar, yg memakai arbitrase ID 11-bit
         Extention., yg memakai 29-bit arbitrase ID.
  •  RTR (Remote Transmission Request) bit – Berfungsi untuk membedakan bingkai jauh dari
      Frame data. Sebuah lebih banyak didominasi (logika 0) bit RTR memperlihatkan frame data.
      Sebuah resesif (logika 1) bit RTR memperlihatkan bingkai terpencil.
  •  IDE (Identifier Extension) – Membedakan antara Fame Standar serta Extention.
  •  R0 – Bit Casertagan.  (Mungkin Standard Amendment nantinya)
  •  DLC (Data Length Code) – Menunjukkan jumlah byte bisertag data berisi.
  •  DATA FIELD - Berisi 0-8 byte Data.
  •  CRC (Cyclic Redunsertacy Check) – Berisi 15-bit siklik instruksi Redunsertacy Check
      serta sedikit pembatas resesif. Bisertag CRC dipakai untuk mendeteksi kesalahan.
  •  ACK (Acknowledgement) – Setiap CAN Controller yg benar mendapatkan Pesan
      mengirimkan bit ACK pada simpulan pesan.  Memeriksa Transmisi Node untuk memberikan
      bit ACK di bus. Mengulangi Transmisi jikalau tidak Mengakui / Terdeteksi.
  •  EOF (End-Of-Frame) – Bisertag 7-bit menandai simpulan dari bingkai pesan serta menonaktifkan.
      Bit yg memperlihatkan kesalahan isian ketika dominan.
      Ketika 5 bit dari tingkat kebijaksanaan yg sama terso pada suksesi selama Operasi Normal,
  •  IFS (Inter Frame Space) – Bisertag  7-bit berisi waktu yg diharapkan oleh controller
      untuk bergerak dengan benar mendapatkan bingkai ke posisi yg tepat.

EXTENTION CAN-Bus FRAME

  •  SRR (Substitute Remote Request) – Bit pengganti ajakan jauh (SRR)
      menggantikan bit RTR pada pesan standar.
  •  IDE-A (Identifier Extension) – Bit Menunjukkan bahwa Identifier bit ikuti.
     18-bit ekstensi berikut IDE.
  •  R1 – Menyusul RTR serta R0 bit, bit casertagan telah ditentukan dalam bit DLC.

Contoh CAN File Database

Adalah file teks yg berisi warta skala untuk frame CAN serta Definisi Sinyal.
Untuk setiap Sinyal, CAN Database mendefinisikan hukum untuk konversi ke Unit Rekayasa. Data disimpan dalam DATABASE
  •  Nama Saluran
  •  Lokasi (Start bit) serta ukuran
      (Jumlah bit) dari kanal dalam
      pesan yg diberikan.
  •  Urutan byte (Intel / Motorola)
  •  Tipe data (SignED, Unsigned,
      serta IEEE Float)
  •  Scaling serta Unit STRING
  •  Jarak
  •  Nilai Default
  •  Komentar

Dengan memakai Informasi ini untuk mempermudah mengkonversi Informasi Frame  "Mentah" (Byte) ke nilai "Dunia nyata".


[  Automotive Solution For Aircraft
[  CAN Bus Communication Guide
[  CAN Primer Creating Your Own Network
[  CAN Specification Version 2.0
[  Controller Area Network (CAN) Basics
[  Intro to the Controller Area Network
[  Introduction to the Controller Area Network (CAN)
[  Understanding and using the Controller Area Network

Digital Avionics Databuses

Apa yg menciptakan AVIONIK DataBus begitu penting ketika ini. Faktor penting itu meliputi.
 -  Perilaku deterministik
 -  Toleransi kesalahan
 -  Redunsertasi.
Hanya Serial DataBus yg memakai beberapa set kabel secara terus menerus mengirim data dari titik ke titik lain nya.


Merupakan komunikasi pada DataBus :
 -  Didalam LRU (Line Replacement Unit)
 -  Antara LRU
 -  Mengirim data dari Sensor ke System
 -  Antara System.

MIL-STD-1553 (Rev B) Contoh Serial DataBus yg dikenal di Militer, yg dikembangkan pada 1970-an. Arah kemajuan tampak bergerak dari ke media Fiber Optic yg memiliki berkecepatan transmisi data lebih cepat.  MIL-STD-1773 menso versi serat selain dari MIL-STD-1553. Begitu diterapkan pada Peasawat Komersial serta Transportasi

Organisasi Standar DataBus memakai istilah-istilah seperti
  -  Militer AS  -  MIL-STD-xxxx (Militer standar-"Doc #")
  -  The United Kingdom (UK)  -  DEF-STAN-xxxx (Defense standar-"Doc #")
  -  NATO  -  STANAG (Perjanjian Standard).
Standar Militer AS ditransfer ke standar forum komersial untuk kontrol.

Seperti dari MIL-STD-1553B (Standar Pemerintah AS) ke AS 1553B (SAE Standar). Aeronautical Radio inc. menghasilkan Standar Avionik Komersial, Disebut ARINC #. serta  organisasi IEEE atau ANSI mengontrol banyak Standar DataBus.


Dalam perkembangan dari tahun 1960-1990 Berpengaruh terhadap.
 -  Pengurangan Beban, Isi, Pemakaian Daya, Pengkabelan nya
 -  Meningkatkan Performance, Pemrosesan, Komplesitas, Kehandalan/Reliability

SAE Standards

AIR1189 -  Airborne Internal Interface Standards
                   Moderate Bit Rate Digital Time Division - Multiplex Systems
AIR4013A -  Multiplex Data Bus Networks for Mil-Std-1760 Stores
ARP4258 -  Application of Low Speed Avionic System Discrete Signal Interfaces
AS15531 -  Digital Time Division Command/Response Multiplex Data Bus
AS4075 -  High Speed Ring Bus (Hsrb) Standard
AS4075/1 -  Optical Implementation Relating to the High Speed Ring Bus (Hsrb) Standard
AS4710 -  Pi-Bus
AS5370 -  Multi-Transmitter Bidirectional Fiber-Optic Data Bus
                 Distributed Aircraft Control Systems
AS5643 -  IEEE-1394b Interface Requirements
                  Military and Aerospace Vehicle Applications

DO-178B -  Software Considerations in Airborne Systems and Equipment Certification,
                     an aviation industry standard since 1992.
DO-178C -  Standard is being worked on for release in 2011.
DO-254 -  Design Assurance Guisertace for Airborne Electronic Hardware,
                  put into effect on FPGA/ASIC designs via AC 20-152 in 2005
DO-297 -  Integrated Modular Avionics (IMA)
                  Development Guisertace and Certification Considerations


Time Triggered Protocol (-TTP-) (-SAE AS6003-)
              Deterministik Lapangan Bus toleran untuk aplikasi ruang angkasa Safety-Critical pertama kali dilaksanakan pada tahun 2004. RS-485 antarmuka telah menso Standar Lapisan Fisik de facto.
Dua saluran mengoperasikan Asynchronous atau Synchronous atas bus atau bintang Antarmuka Topologi.

Backplane Data Bus (-ARINC-659-)
              Backplane DataBus untuk Integrated Modular Avionics backplane Data Bus, beroperasi pada 60Mbps sebagai DataBus penerbangan komersial. Arsitektur SAFE Bus, Dikembangkan oleh Honeywell atas dasar ARINC 659 (Digunakan pada pesawat Boeing 777).

Multi-Transmitter Data Bus (-ARINC-629-)
              Sebuah Divisi Waktu Serial DataBus Data yg beroperasi melalui kabel di 2Mbps. Dikembangkan oleh Boeing serta diimplementasikan pada Boeing 777 serta beberapa model dari Boeing 737.

Digital Information Transfer System (-DITS-) (-ARINC-429-)
              Searah Multidrop Topologi Point-to-point, memakai 2-kawat Bi-Polar twisted-pair, serta Return-to-Zero signaling. Menggunakan kabel 78 Ohm tidak seimbang terlindung twisted pair tembaga menghubungkan hingga 20 beban dari satu sumber. Panjang pesan yaitu kata data yg 32 bit. ARINC 429 dipakai untuk kontrol penerbangan pada Boeing 777.

Avionics Digital Video Bus (-ADVB-) (-ARINC-818-)
              Antarmuka Video serta Standar Protokol yg dikembangkan pada Bandwidth Tinggi, Latency Rendah, Terkompresi Transmisi Video Digital. Sistem Video yg mencakup : Sensor Inframerah serta Panjang Gelombang, Kamera Optik, Radar, Perekam Penerbangan dll.

Protokol Serial Point-to-Point, 8B/10B dikodekan untuk Transmisi Video, Audio, serta Data. Protokol ini Packetized, tapi Video Sentris serta sangat Fleksibel, Yang mendukung satu Link atau Transmisi pedoman tunggal melalui Link Ganda.

SpaceBorne Fiber Optic DataBus (-SFODB-) (-IEEE-std-1393-)
              1 Gb/s Fiber. Persyaratan desain untuk Serat Optik Protokol seri Interkoneksi, Topologi, serta Media. Target Standar Aplikasi  untuk Interkoneksi dari beberapa Sensor Aerospace, Pengolahan Sumber Daya, Sumber Curah Penyimpanan, serta Sumber Daya Komunikasi Onboard, Platform Kedirgantaraan. Standar untuk Interkoneksi Subsistem, sebagai lawan Koneksi Intra-Backplane.

Module Test and Maintenance Bus (-MTM-Bus-) (-IEEE P1149.5-)
              Protocol. Dikhususkan secra Serial Test serta Perawatan antra Test Control MASTER serta hingga 250 Modul SLAVE modules. Mempunyai 5 Sinyal yaitu
  -   MTM Clock (MCLK)
  -   MTM Control (MCTL)
  -   MTM Master Data (MMD)
  -   MTM Slave Data (MSD)
  -   MTM Pause Request (MPR).
Secification ini diperuntukan pada BOARD LEVEL
Selain itu untuk penggunaan versi 1149.1 hingga CHIP LEVEL

Parallel Interface Bus (-PI-Bus-) (-SAE-AS4710-)
              Mirip dengan Struktur VME, memakai BTL logika. Avionik kesalahan-toleransi bus (JAIWG). Juga disebut InterModule Paralel - Bus. Menyediakan 32 bit data lebar bus, dengan 50 MBytes per berkecepatan transfer kedua. Menggunakan Preemptive, Protokol berbasis Prioritas

SpaceWire - Spacecraft Communication Network (-IEEE-std-1355.2-)
              Berdasarkan HIC (IEEE-1355) Bus. Standar untuk link berkecepatan tinggi serta jaringan untuk dipakai onboard, pesawat ruang angkasa, meringankan Interkoneksi dari : Sensors, Mass-Memories, Processing Units, Downlink Telemetry Sub-Systems.

Peralatan SpaceWire terhubung bantu-membantu memakai link SpaceWire yaitu: Serial, High-Speed (2 Mbits/sec to 200 Mbits/sec), Bi-Directional, Full-Duplex. Informasi aplikasi dikirim sepanjang link SpaceWire dalam Paket Diskrit. Kontrol serta Informasi Waktu pun sanggup dikirim sepanjang Link SpaceWire.

Avionics Full Duplex Switched Ethernet (-AFDX-) (-ARINC-664-)
              Jaringan data, dipatenkan oleh vendor pesawat internasional Airbus, untuk aplikasi Keamanan-Kritis yg memanfaatkan Bandwidth yg berdedikasi sambil menunjukkan Kualitas Deterministik Layanan (QoS).

Keenam aspek utama dari Jaringan data AFDX termasuk Full Duplex, Redunsertasi, Determinisme, Kinerja Kecepatan Tinggi, Switch serta Jaringan diprofilkan. Disebut pun sebagai  Avionics Full DupleX Switched Ethernet

High Speed Data Bus (-HSDB-) (-SAE AS4074.1-V2.0-)
              Linear Token Passing Multiplex Data Bus. Fiber Optic Bus, beroperasi pada 80 Mbps, Serial bus. Proyek penelitian menjelaskan proses desain untuk membuatkan sebuah model Spesifikasi Simulatable parsial ditulis dalam VHDL di tingkat transfer register untuk menggambarkan Spesifikasi Protokol Token Linear lewat Multipleks Bus Data.

PROTOKOL serta HSDB dua spesifikasi pilar Avionik Arsitektur bus yg sesertag dikembangkan untuk F-22, LHX, serta pesawat militer di masa depan.

High-Speed Ring Bus (-HSRB-) (-SAE AS4075-)
              Standar Komunikasi Data - Kesalahan Toleran, Real-Time Kecepatan Tinggi ditentukan menurut Topologi Ring serta penggunaan metode lewat susukan Token dengan kontrol terpengiriman. Persyaratan untuk Standar HSRB telah didorong terutama, tetapi tidak langsung dengan aplikasi militer.

Karakteristik Sistem : Serat optik karakteristik bersahabat dengan Karakteristik Umum Sistem, Karakteristik Media, Karakteristik Bypass Saklar, Karakteristik Transmitter, Karakteristik penerima.

Avionics Standard Communications Bus (-ASCB-)
              High-Speed, Bi-Directional Digital DataBus. Struktur bus yg didesain untuk Real-Time, Komunikasi Periodik, Kesalahan-Toleran antara Modul Avionik Honeywell. Algoritma dimodelkan untuk dipakai Sinkronisasi CLOCK ketika Modul berkomunikasi yg memungkinkan Transmisi Periodik.

Commercial Standard Communications Bus (-CSCB-)
CSCB - Commercial Standard Communications Bus.
              High-Speed, Bi-Directional Digital DataBus. Transmisi dua arah sanggup terso antara dua pengguna bus. Jika pengguna bus mendapatkan diharapkan untuk mengirim data ke pengguna bus lain, bus yg terpisah harus digunakan.

CSDB - Commercial Standard Digital Bus.
              Low-Speed, Uni-Directional digital data bus menurut RS-422 Bus. Dipergunakan pada Low-Speed 12,500 bps atau High-Speed 50k bps. Karakteristik Listrik dari Seimbang Sirkuit Tegangan Digital Interface. Dipergunakan pada Low-Speed 12,500 bps atau High-Speed 50k bps. Bus Asynchronous Searah, sebelumnya dikenal sebagai Collins Standard Digital Bus.



[  Aviation Data Transmission Review of ARINC-429 & 629 Standard
[  Avionic DataBus Integration Technology
[  Avionic Dataloggers log CAN-Bus data for Flight Tests
[  The Evolution of Avionics Networks From ARINC 429 to AFDX

Standard Afdx® Databus

Jaringan Data Avionik menurut komersial Switched Ethernet 10/100Mbit. AFDX® menggunakan Protokol Khusus untuk memperlihatkan Waktu Deterministik serta Manajemen Redunsertasi untuk menyediakan komunikasi yg AMAN serta data penting sanggup di-ANDAL-kan.

Protokol komunikasi AFDX® telah diturunkan dari Standar Komersial
(IEEE802.3 Ethernet MAC Addressing)


AFDX® (ARINC664) Komunikasi Data yg dipakai pada Airbus A380 / A350 / A400M, Boeing B787 Dreamliner, ARJ21 serta Super Jet 100. AFDX® & ARINC664 sesertag dipakai sebagai tulang punggung untuk semua sistem termasuk kontrol penerbangan, avionik kokpit, utilitas listrik, sistem materi bakar, landing gear serta lain-lain.

Internet Protocol IP, User Datagram UDP) diterapkan untuk mencapai sikap deterministik yg diharapkan untuk Aplikasi Avionik. Sistem Akhir (LRU) berkomunikasi menurut Links Virtual (VL ini) dengan Shaping Traffic dengan penggunaan Kesenjangan Alokasi Bandwidth (BAGs). Switches AFDX® menggabungkan fungsi untuk menyaring serta penetapan, switching (berdasarkan tabel konfigurasi), akhir-sistem serta monitoring jaringan.

Element Utama pada Jaringan AFDX®

AFDX End Systems
Menyediakan "Interface" antara yg Subsistem Avionics serta Interconnect AFDX® . Setiap antarmuka Avionics Subsistem menjamin kondusif serta terpercaya pertukana data dengan Avionics Subsistem lainnya.

AFDX Switches (Avionik Subsystem)
Tradisional Avionik Subsistem pesawat terbang, menyerupai Komputer Kontrol Penerbangan, Global Positioning Sistem, Sistem Pemantauan Tekanan Ban  dll. Sebuah Komputer Avionics Sistem menyediakan komputasi untuk Avionics Subsistem. Setiap Sistem Komputer Avionics berisikan Akhir Sistem yg menghubungkan Avionics Subsistem ke Interkoneksi AFDX® .

AFDX Links (AFDX Interconnect)
Full-Duplex, Switched Interkoneksi Ethernet. umumnya terdiri dari jaringan switch yg maju Ethernet Frame ke tujuan yg sempurna mereka. Beralih nya ke Ethernet Teknologi berawal dari ARINC-429 Uni-Directional, Point-to-Point serta MIL-STD-1553.

Jaringan AFDX®  beroperasi pada Full-Duplex 10 Mbits/ses atau 100 Mbit/sec. Adalah ARINC-664 Part 7. Menggunakan satu set kawat tembaga Twisted Pair atau kabel Fiber Optik untuk mengirimkan serta pasangan lain untuk mendapatkan data. Menggunakan Dual-Port dengan kedua port mengirimkan atau mendapatkan data yg sama. Meskipun didasarkan pada Ethernet, Protokol berbeda.


Mengapa AFDX® ?

Kecepatan Ethernet dengan ketentuan untuk menjamin Waktu Deterministik serta Redunsertasi yg diharapkan oleh Aplikasi Avionics. Media 100 Mbit/sec atau 10 Mbit/sec, 1 Gbit/sec, Komersial Ethernet (MAC, IP, UDP, SNMP) dengan ketentuan untuk sikap Deterministik, Menggunakan Media Tembaga atau Serat Optik.

Arsitektur Jaringan AFDX®
  -   2 Jenis Peralatan
Switch  -  Perangkat yg melaksanakan pengaturan kemudian lintas transmisi data 
                      serta penyaringan, serta meneruskan Paket data ke tujuan akhir-Systems.
End-System  -  Perangkat yg mengakses Aplikasi komponen jaringan untuk mengirim 
                      atau mendapatkan data dari jaringan.
  -   Interkoneksi
Full duplex, 100 Mbits/sec (Tidak ada Bus BackBone didedikasikan untuk 
komunikasi Inter-switch)
  -   Redunsertacy
Dicapai dengan Duplikasi Koneksi (kabel) & Switches

AFDX® Protokol komunikasi telah diturunkan dari standar komersial
-  Internet Protocol  (-IP-)
-  User Datagram Protocol  (-UDP-)
-  Ketentuan telah dipadukan untuk memastikan Perilaku Deterministic.
-  End-Systems - Melakukan traffic shaping yg diberlakukan oleh Switches
-  Switches - Melakukan pengaturan kemudian lintas serta Routing Statis Frame

Pertukaran Frames End-Systems tmelalui Virtual Links (VLs)
Virtual Link - Mendefinisikan Uni-Directional (logis) sambungan dari satu sumber End-System untuk komunikasi satu atau lebih tujuan End-Sistem "Uni-CaSt / Multi-Cast"
Jaringan AFDX® didifinisikan hingga 64k (216) VLs teridentifikasi pada 16-Bit Identifier MAC Destination Field of Ethernet Frame
-  End-Systems mendukung Multiple VLs
-  End-Systems melaksanakan Traffic Shaping and Integrity Checking setiap VL
-  Switch Melakukan pengaturan kemudian lintas setiap VL
-  Menggabungkan Traffic Shaping serta pengaturan nya, Memberikan dasar untuk sikap deterministik jaringan

Integrity Checking
Pemeriksaan Integritas dilakukan per VL serta per Jaringan
-  Pemeriksaan didasarkan pada Sequence Number (SN)
      disebut “Maximum Consecutive Frames Lost
-  Urutan Penomoran dilakukan untuk setiap Individual VL
-  Semua Frames tidak valid dibuang (mis dengan kesalahan fisik)

Redunsertacy Management
Port, Link serta Switches yg diduplikasi untuk Redunsertasi
-  Saklar tidak perlu tahu perihal redunsertasi (digandakan)
-  End-System perlu tahu perihal Redunsertasi (tidak digandakan!)

Frame secara bersamaan ditransmisikan melalui kedua jaringan (jika VL dikonfigurasi sesuai Selector Jaringan "A serta B", "A hanya" serta "B hanya" sanggup pun dikonfigurasi untuk VLS)
Pada penerimaan End-System, “First Valid Frame Wins” yg mengharuskan ketentuan algoritma ini.

[  AFDX ARINC-664 Tutorial - CONDOR Engineering
[  AFDX ARINC-664 Switch Testing - JS. AIM GmbH
[  Testing Aircraft AFDX® System - William D. Wargo and Joachim Schuler


Field Programmable Gate Array - Fpga

Merupakan Integrated Circuit Digital yg sering dipakai untuk mengimplementasikan rangkaian digital. FPGA berbentuk komponen Elektronika serta Semikonduktor yg terdiri dari Komponen Gerbang Terprogram (Programmable Logic) serta Sambungan Terprogram (Inter-koneksi).


Komponen Gerbang terprogram yg dimiliki mencakup jenis gerbang kebijaksanaan biasa (AND, OR, NOT) maupun jenis fungsi matematis serta kombinatorik yg lebih kompleks, menyerupai Decoder, Adder, Subtractor, Multiplier, dll.

FPGA - Blok komponen bisa pun mengandung elemen Memori (Register) mulai dari Flip-Flop hingga pada RAM (Random Access Memory). Sangat sesuai untuk pemrosesan komputasi dari Algoritma Integrasi Numerik.

Konfigurasi FPGA umumnya ditentukan dengan memakai bahasa (Hardware Description Language -HDL), menyerupai dengan yg dipakai untuk Sirkuit Terpadu (Application Specific Integrated Circuit - ASIC). Diagram Circuit yg sebelumnya dipakai untuk memilih konfigurasi, alasannya yaitu itu ASIC semakin langka digunakan.

Keuntungan

Chip FPGA didorong oleh fakta serta dibenamkan di semua bisertag Iindustri bahwa FPGA menggabungkan bab terbaik dari (ASICs) serta Sistem berbasis Prosesor.

Manfaat ini meliputi.
 -  Memiliki kemampuan untuk menangani beban komputasi yg begitu berat
 -  Waktu Respon Input/Output lebih cepat serta berfungsi secara Khusus
 -  Menghilangkan kiprah Intensif dari Digital Signal Processing
 -  Kustomisasi Arsitektur semoga sesuai dengan Algoritma Ideal.
 -  Efisiensi biaya serta Mengurangi biaya Sistem
 -  Melebihi kekuatan Komputasi Prosesor Sinyal Digital
 -  Prototyping cepat serta Verifikasi tanpa proses Fabrikasi Desain ASIC
 -  Melaksanakan fungsi tertentu dengan keandalan Hardware Deterministik.


Applikasi Field Programmable Gate Array

Karena sifat sanggup diprogram, FPGA sesuai untuk pasar yg berbeda. Yang memperlihatkan solusi komprehensif yg terdiri dari perangkat FPGA, Software Canggih, serta dikonfigurasi siap dipakai sebagai IP Core untuk Pasar serta Aplikasi na,

Bisertag-Bisertag Tersebut.
 -  Aerospace & Defense - FPGA Radiasi-Toleran bersama dengan kelebihan kemampuan
          untuk pengolahan gambar, generasi gelombang, serta rekonfigurasi parsial untuk SDR.
 -  ASIC Prototyping - FPGA memungkinkan pemodelan sistem SoC cepat serta akurat
          serta verifikasi perangkat lunak tertanam
 -  Audio - FPGA serta Platform desain ditargetkan memungkinkan derajat yg lebih tinggi
          dari fleksibilitas, lebih cepat waktu serta secara keseluruhan biaya lebih rendah (NRE)
          untuk banyak sekali audio, komunikasi, serta aplikasi multimedia.
 -  Otomotif - Otomotif Silikon serta IP Solusi untuk gateway serta sumbangan driver sistem,
          kenyamanan, kemudahan, serta di dalam kendaraan infotainment.
 -  Broadcast - Beradaptasi dengan perubahan keperluan lebih cepat serta memperpanjang
          siklus hidup unit dengan Platform Desain Broadcast Target serta solusi
          untuk sistem siaran tingkat atas high-end.
 -  Elektronik Konsumen - solusi irit biaya memungkinkan generasi berikutnya,
          aplikasi konsumen fitur lengkap - Seperti handset, digital display panel datar,
          peralatan informasi, jaringan rumah, serta perumahan set top box.
 -  Data Center - Dirancang untuk high-bandwidth, server low-latency, jaringan, serta aplikasi
          penyimpanan untuk memperlihatkan nilai lebih tinggi.
 -  High Performance Computing serta Data Storage - Solusi untuk Network Attached Storage
          (NAS), Storage Area Network (SAN), peralatan server, serta penyimpanan.
 -  Industri - Platform FPGA serta ditargetkan untuk industri, Scientific and Medical (ISM)
          memungkinkan derajat yg lebih tinggi dari fleksibilitas,
 -  Medis - Untuk diagnostik, monitoring, serta aplikasi terapi, sanggup dipakai untuk memenuhi
          banyak sekali pengolahan, display, serta I/O antarmuka.
 -  Keamanan - Menawarkan solusi yg memenuhi keperluan yg berkembang dari aplikasi
          keamanan, dari kontrol kanal ke sistem pengawasan serta keamanan.
 -  Video & Image Processing - FPGA serta Platform desain ditargetkan memungkinkan derajat
          yg lebih tinggi dari fleksibilitas.
 -  Komunikasi kabel - End-to-end solusi untuk reprogrammable Jaringan linecard Packet
          Processing, Framer / MAC, backplanes serial, serta lebih standar RF, grup musik dasar,
          konektivitas, transportasi serta solusi jaringan untuk peralatan
  -  Komunikasi nirkabel - Menangani menyerupai WCDMA, HSDPA, WiMAX serta lain-lain.



[  Architecture of FPGAs and CPLDs Tutorial - Stephen B. & Jonathan R.
[  Basic of Field Programmable Gate Arrays
[  Digital Systems Organization and Design
[  Field Programmable Gate Array
[  FPGA Architecture - Survey and Challenges - Ian K. & Russell T.
[  FPGAs !  Now What
[  FPGAs for DUMMIES
[  Introduction to FPGA



Carrier Sense Multiple Access With Collision Detection

Carrier Sense Multiple Access (CSMA) Probabilistik  Protokol Media Access Control (MAC) di mana NODE memverifikasi asertaya kemudian lintas transmisi lain pada media transmisi bersama. Seperti bus listrik, atau grup band dari spektrum elektromagnetik. Artinya Pemancar mencoba untuk memilih apakah ada transmisi lain sesertag dalam proses.


Mencoba untuk mendeteksi keberadaan sinyal pembawa dari node lain sebelum mencoba untuk mengirimkan. Jika dirasakan ada, NODE menunggu untuk transmisi hingga proses berakhir serta memulai transmisinya sendiri.

Prinsip CSMA/CD
"Rasakan sebelum Mengirim"
"Mendengarkan sebelum Berbicara"


Carrier Sense Multiple Access (CSMA)
➨ Pengirim mencicipi jaringan sebelum mengirim paket
➨ Jika Saluran dirasakan menganggur, Kirim seluruh Paket (Frame).
➨ Jika Saluran dirasakan Sibuk, Menangguhkan pengiriman Paket (Frame).
Konsep ini seolah-olah dengan analogi manusia: "JANGAN Ganggu Lainnya".
CSMA/CD bisa disalah satu dari 3 Kadaan (Pertentangan, Transmisi, Menganggur)
Pada dasarnya mendengarkan saluran sebelum transmisi untuk menghindari tabrakan.


1-persistent CSMA

➨ Sense saluran serta lakukan hal berikut:
    •  Jika Sibuk, tetap merasakan.
    •  Jika Menganggur, kirimkan paket segera.
➨ Jika Tabrakan terso,
    •  Tunggu Randome Periode Waktu serta mulai dari awal lagi.
Dikenal sebagai 1-persistent alasannya ialah fakta bahwa stasiun mentransmisikan dengan probabilitas 1 apapun menemukan saluran untuk menganggur.


Non-Persistent CSMA

➨ Sense saluran serta lakukan hal berikut:
    •  Jika Sibuk, Tunggu periode waktu yg acak serta merasakan.
    •  Jika Menganggur, Kirimkan paket segera.
➨ Jika Tabrakan terso,
    •  Tunggu waktu acak serta mulai dari awal lagi.
    •  p-Persistent CSMA : Stasiun mentransmisikan dengan probabilitas p.

Sistem Non-Persistent mengurangi kemungkinan gesekan serta mengurangi efisiensi, sementara sistem yg terus-menerus meningkatkan kemungkinan tabrakan.

PERBEDAAN
1-Persistent & Non-Persistent

Jika B serta C menso siap di tengah Transmisi A,
  •  1-Persistent: B serta C bertabrakan
  •  Non-Persistent: B serta C mungkin tidak berbenturan

Jika hanya B menso siap di tengah transmisi A,
  •  1-Persistent: B berhasil secepat A ujung
  •  Non-Persistent: B mungkin harus menunggu

Masalah pada CSMA-CD ialah dikala ada terminal tersembunyi.
  •  Tabrakan bila dua atau lebih node mengirimkan pada waktu yg sama.
  •  Tabrakan tidak terso bila ada terminal tersembunyi serta mentransmisi waktu lama.

Solusinya dengan - CSMA-CA 
Carrier Sense Multiple Access Collision Avoisertace

Idenya di sini ialah untuk menghindari gesekan daripada membiarkan itu terso. Dilakukan dengan memakai prosedur signaling RTS/CTS serta NAV (Jaringan Alokasi Vector).

Protokol CSMA-CA.
  •  NODE Pengirim mengirimkan RTS
      (Permintaan untuk Kirim) paket.
Menunjukkan durasi transmisi sinyal RTS   memakai NAV. NAV menyiarkan ke semua stasiun.

  •  NODE akseptor membalas CTS
     (Clear untuk Kirim) paket.
Menunjukkan kemungkinan node tersembunyi mengirim ke NODE Pengirim.

  •  NODE Tersembunyi tidak akan mengirimkan untuk durasi yg ditentukan (NAV).

Dengan cara ini gesekan dihindari.
Selain itu sebagai RTS serta CTS berdurasi pendek, gesekan cenderung terso.

NAV (Jaringan Alokasi Vector)

Digunakan untuk penginderaan operator virtual. pada lapisan MAC serta banyak dipakai dalam standar IEEE 802.11 (WLAN) serta 802.16 (WiMAX), Nomor dipakai sebagai field durasi.

NAV Menentukan waktu transmisi FRAME.
NAV Memancarkan CTS, menunjukkan stasiun lainnya berapa usang mereka harus menunggu mengakses media. Tetap dibatasi penginderaan yg tidak perlu dari pembawa fisik serta untuk menghemat sumber daya.

NAV ialah Counter yg menghitung mundur ke NOL.
  •  Saat NAV = NOL, Menunjukkan  media idle,
  •  Saat NAV = NOL, Menunjukkan media sibuk.


[  Carrier Sense Multiple Access
[  CSMA, CSMA-CD and Ethernet
[  Link Layer and Local Area Networks
[  Local Area Networks
[  Multiple Access Networks
[  Multiple Access