Perangkat atau Rangkaian Elektronika yg berfungsi untuk mengubah suatu Isyarat DIGITAL (Biner) menso arahan ANALOG (Tegangan Analog) sesuai harga dari Isyarat Digital tersebut.
Output Biner akan menso urutan 1 serta 0 itu. Sehingga sulit untuk diikuti. Tapi, DAC membantu pengguna untuk menafsirkan dengan mudah
DAC (Digital to Analog Convertion) dibangun memakai penguat penjumlah INVERTING dari sebuah Operasional Amplifier (Op-Amp) yg diberikan Sinyal Input berupa data LOGIKA DIGITAL (0 serta 1).
Kuantitas Fisik yg bergantian antara satu set DISKRIT bentuk gelombang. Sinyal DIGITAL sanggup dianggap sebagai urutan kode diwakili oleh menyerupai Kuantitas Fisik. Sinyal Digital di semua Elektronik, terutama Komputasi peralatan serta Transmisi Data.
Kuantitas Fisik mungkin Listrik atau Tegangan yg bervariasi, Intensitas, Fase atau Polarisasi meserta elektromagnetik optik atau lainnya, Tekanan Akustik, Magnetisasi dari Media Penyimpanan Magnetik, serta sebagainya.
SINYAL ANALOG
Sinyal Kontinyu yg mempunyai banyak sekali fitur (Variabel), Representasi dari beberapa waktu yg lain berbeda-beda kuantitas. ANALOG dengan WAKTU yg bervariasi.
Istilah Sinyal Analog mengacu pada Sinyal Listrik,
Namun, Mekanik, Pneumatik, Hidrolik, Ucapan manusia, serta Sistem lain pun sanggup dianggap Sinyal Analog. Sinyal Audiio Analog, Tegangan sesaat dari sinyal bervariasi terus menerus dengan tekanan dari gelombang Suara.
[ Basic Knowledge of Data Converters.
DAC (Digital to Analog Convertion) terdapat 2 Tipe yaitu
- Binary-Weighted DAC
- R/2R Ladder DAC.
Disusun dari beberapa Resistor serta Operational Amplifier yg diset sebagai Penguat Penjumlah Non-Inverting (IC 351). Diagram rangkaian merupakan konverter 4-digit. Kita tahu bahwa, 4-bit Converter akan mempunyai 24 = 16 kombinasi output. Dengan demikian, sesuai 16 output Analog pun akan hadir untuk Input Biner.
Rangkaian intinya bekerja sebagai Konverter Arus ke Tegangan.
B0 ditutup,
Akan terhubung pribadi ke + 5V.
Dengan demikian, tegangan R = 5V
Arus melalui R = 5V / 10kOhm = 0.5mA
Arus melalui resistor umpan balik, Rf = 0.5mA
(Sejak, bias ketika Input, IB diabaikan)
Dengan demikian, tegangan output = - (1kOhm) * (0.5mA) = 0.5V
B1 ditutup, B0 terbuka
R/2 akan terhubung ke suplai konkret dari + 5V.
Arus yg melalui R akan menso dua kali lipat nilai ketika ini (1mA) mengalir melalui Rf.
Dengan demikian, tegangan output pun berfungsi.
B0 serta B1 ditutup
Arus melalui Rf = 1.5mA
Tegangan output = - (1Kohm) * (1.5mA) = -1.5V
Jadi, sesuai dengan posisi (ON/OFF) dari saklar (Bo-B3), yg sesuai "Pembobotan Biner" Arus akan diperoleh dalam Resistor masukan. Arus yg melalui Rf akan menso jumlah total.
Saat keseluruhan ini kemudian dikonversi ke tegangan output yg proporsional nya. Tentu, output akan maksimal jika saklar (B0-B3) ditutup
V0 = -Rf * ( [ B0/R ] [ B1/(R/2) ] [ B2/(R/4) ] [ 3/(R/8) ] ) - Di mana masing-masing B3 Input, B2, B1 serta B0 sanggup berupa HIGH (+ 5V) atau LOW (0V).
KELEMAHAN
Jika jumlah Input (> 4) atau kombinasi (> 16) lebih, Resistor pembobotan Biner mungkin tidak tersedia. Ini sebabnya; R serta Metode 2R lebih disukai lantaran hanya membutuhkan dua set nilai-nilai Perlawanan Presisi.
Seperti dalam Metode Resistor Pembobotan Biner, Input Biner disimulasikan oleh saklar (B0-B3), serta output sebanding dengan Iput Biner. Dapat berupa HIGH (+ 5V) atau LOW (0V). Biarkan B3 menso BIT yg paling Signifikan serta dengan demikian terhubung ke + 5V serta semua saklar lain yg terhubung ke tanah.
Jadi, berdasarkan Perlawanan setara Thevenin, RTH,
RTH = [{[(2RII2R + R)} II2R] + R} II2R] + R = 2R = 20 KOhms.
Rangkaian yg dihasilkan ditampilkan di bawah.
Pada gambar yg ditunjukkan di atas,
Input Negatif yaitu di tanah virtual, lantaran arus yg melalui RTH = 0.
Saat ini melalui 2R terhubung ke + 5V = 5V / 20kohm = 0,25 mA
ketika ini akan sama dengan yg di Rf.
Vo = - (20kohm) * (0.25mA) = 5V
persamaan tegangan output diberikan di bawah ini.
V0 = -Rf (b3 / 2R + b2 / 4R + b1 / 8R + b0 / 16R)
[ Analog-to-Digital and Digital-to-Analog Conversion
[ DAC Interfacing with 8051
[ DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC)
[ Digital to Analog Converter
[ DIGITAL-TO-ANALOG CONVERTER
Output Biner akan menso urutan 1 serta 0 itu. Sehingga sulit untuk diikuti. Tapi, DAC membantu pengguna untuk menafsirkan dengan mudah
DAC (Digital to Analog Convertion) dibangun memakai penguat penjumlah INVERTING dari sebuah Operasional Amplifier (Op-Amp) yg diberikan Sinyal Input berupa data LOGIKA DIGITAL (0 serta 1).
Kuantitas Fisik yg bergantian antara satu set DISKRIT bentuk gelombang. Sinyal DIGITAL sanggup dianggap sebagai urutan kode diwakili oleh menyerupai Kuantitas Fisik. Sinyal Digital di semua Elektronik, terutama Komputasi peralatan serta Transmisi Data.
Kuantitas Fisik mungkin Listrik atau Tegangan yg bervariasi, Intensitas, Fase atau Polarisasi meserta elektromagnetik optik atau lainnya, Tekanan Akustik, Magnetisasi dari Media Penyimpanan Magnetik, serta sebagainya.
SINYAL ANALOG
Sinyal Kontinyu yg mempunyai banyak sekali fitur (Variabel), Representasi dari beberapa waktu yg lain berbeda-beda kuantitas. ANALOG dengan WAKTU yg bervariasi.
Istilah Sinyal Analog mengacu pada Sinyal Listrik,
Namun, Mekanik, Pneumatik, Hidrolik, Ucapan manusia, serta Sistem lain pun sanggup dianggap Sinyal Analog. Sinyal Audiio Analog, Tegangan sesaat dari sinyal bervariasi terus menerus dengan tekanan dari gelombang Suara.
[ Basic Knowledge of Data Converters.
DAC (Digital to Analog Convertion) terdapat 2 Tipe yaitu
- Binary-Weighted DAC
- R/2R Ladder DAC.
Binary-Weighted DAC
Disusun dari beberapa Resistor serta Operational Amplifier yg diset sebagai Penguat Penjumlah Non-Inverting (IC 351). Diagram rangkaian merupakan konverter 4-digit. Kita tahu bahwa, 4-bit Converter akan mempunyai 24 = 16 kombinasi output. Dengan demikian, sesuai 16 output Analog pun akan hadir untuk Input Biner.
Rangkaian intinya bekerja sebagai Konverter Arus ke Tegangan.
B0 ditutup,
Akan terhubung pribadi ke + 5V.
Dengan demikian, tegangan R = 5V
Arus melalui R = 5V / 10kOhm = 0.5mA
Arus melalui resistor umpan balik, Rf = 0.5mA
(Sejak, bias ketika Input, IB diabaikan)
Dengan demikian, tegangan output = - (1kOhm) * (0.5mA) = 0.5V
B1 ditutup, B0 terbuka
R/2 akan terhubung ke suplai konkret dari + 5V.
Arus yg melalui R akan menso dua kali lipat nilai ketika ini (1mA) mengalir melalui Rf.
Dengan demikian, tegangan output pun berfungsi.
B0 serta B1 ditutup
Arus melalui Rf = 1.5mA
Tegangan output = - (1Kohm) * (1.5mA) = -1.5V
Jadi, sesuai dengan posisi (ON/OFF) dari saklar (Bo-B3), yg sesuai "Pembobotan Biner" Arus akan diperoleh dalam Resistor masukan. Arus yg melalui Rf akan menso jumlah total.
Saat keseluruhan ini kemudian dikonversi ke tegangan output yg proporsional nya. Tentu, output akan maksimal jika saklar (B0-B3) ditutup
V0 = -Rf * ( [ B0/R ] [ B1/(R/2) ] [ B2/(R/4) ] [ 3/(R/8) ] ) - Di mana masing-masing B3 Input, B2, B1 serta B0 sanggup berupa HIGH (+ 5V) atau LOW (0V).
KELEMAHAN
Jika jumlah Input (> 4) atau kombinasi (> 16) lebih, Resistor pembobotan Biner mungkin tidak tersedia. Ini sebabnya; R serta Metode 2R lebih disukai lantaran hanya membutuhkan dua set nilai-nilai Perlawanan Presisi.
R and 2R Resistor DAC
Seperti dalam Metode Resistor Pembobotan Biner, Input Biner disimulasikan oleh saklar (B0-B3), serta output sebanding dengan Iput Biner. Dapat berupa HIGH (+ 5V) atau LOW (0V). Biarkan B3 menso BIT yg paling Signifikan serta dengan demikian terhubung ke + 5V serta semua saklar lain yg terhubung ke tanah.
Jadi, berdasarkan Perlawanan setara Thevenin, RTH,
RTH = [{[(2RII2R + R)} II2R] + R} II2R] + R = 2R = 20 KOhms.
Rangkaian yg dihasilkan ditampilkan di bawah.
Pada gambar yg ditunjukkan di atas,
Input Negatif yaitu di tanah virtual, lantaran arus yg melalui RTH = 0.
Saat ini melalui 2R terhubung ke + 5V = 5V / 20kohm = 0,25 mA
ketika ini akan sama dengan yg di Rf.
Vo = - (20kohm) * (0.25mA) = 5V
persamaan tegangan output diberikan di bawah ini.
V0 = -Rf (b3 / 2R + b2 / 4R + b1 / 8R + b0 / 16R)
[ Analog-to-Digital and Digital-to-Analog Conversion
[ DAC Interfacing with 8051
[ DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC)
[ Digital to Analog Converter
[ DIGITAL-TO-ANALOG CONVERTER